Be The Banger

Sometimes, we want to bang the world but the world wants to bang us. Don't be afraid. Let's be the banger. Even if we're the last banger.

31.7.10

Big Bang's Beautiful Hangover Info


Release Date: August 25, 2010
Label: Universal Japan

Types:
1) Limited Edition
Includes: CD + Goods (D-Lite Keychain)
Price: 1800 Yen

2) Regular Edition
Includes: CD
Price: 1100 Yen

Track List:
1) Beautiful Hangover
2) Somebody To Luv


Pre-order now available on YesAsia!
Sources: Tower Records Japan + gdgdgd03 + YGBigBang Japan + bigbangupdates
Thanks PrincessLeBlanc for the YesAsia info!


Read more: http://www.bigbangupdates.com/2010/07/info-on-big-bangs-beautiful-hangover-cd.html#ixzz0vKZDHAkf

Behind The Scene Part 2: Nathan's Conspiracy [fanfic]


Dennis = Leeteuk, Casey = Heechul, Spencer = Eunhyuk, Jerome = Yesung, Aiden = Donghae, Vincent = Sungmin, Marcus = Kyuhyun, Nathan = Ryeowook, Andrew = Siwon, Mathew = Shindong, Jordan = Kangin, Joshua = Hankyung

BEHIND THE SCENE Part 2: Nathan’s Conspiracy

Namaku Nathan. Nathan Kim. Aku lahir pada tanggal 21 Juni 1987. Sejak tahun 2004 aku dikontrak oleh SM Entertainment sebagai salah satu anggota Super Junior bersama 11 anggota lainnya, ya 11 sebelum Marcus bergabung pada tahun 2007. Jika dihitung hingga hari ini berarti aku sudah 6 tahun terjebak disini bersama orang-orang yang kubenci.

Aku sedang berada di kamarku sekarang. Membolak-balik lembaran diary-ku saat masih bersekolah. Aku ingat semua itu. Cemoohan, hinaan, dan penyiksaan batin. Setiap lembar di diary itu penuh dengan noda. Noda air mataku saat menulisnya. Sampai tulisanku tidak terbaca lagi karena tintanya sudah luntur kemana-mana.

Aku membaca salah satu tulisanku. 05 Mei. Saat itu semua orang mengataiku “Lemak 4 Mata Berjalan”. Ucapan mereka sungguh menusuk hatiku. Setiap hari mereka memoroti makanan dan uang jajanku. Mereka bilang aku harus diet. Bahkan saat mereka merampok semua isi dompetku, mereka mengambil beberapa fotoku lalu memajangnya di depan papan tulis dan menertawakannya.





Tetapi, tidak semua orang jahat kepadaku. Para wanita baik padaku karena mereka menyukai suara merduku. Setiap kali mereka bertemu denganku, mereka selalu memintaku menyanyikan sebuah lagu. Karena itu aku lebih suka bermain bersama mereka. Sebaliknya, para lelaki di sekolahku sering mencemooh suaraku. Mereka bilang suaraku seperti burung terjepit pintu atau apalah. Bahkan suatu saat, mereka bilang kalau aku banci.

Aku kembali dari lamunan masa kecilku ke dunia nyata dan menutup buku diary-ku. Aku menyimpannya di tempat tersembunyi karena aku tak mau ada orang yang tahu. Seperti halnya dengan kepribadianku yang selama ini kututupi dengan rapi.

Apakah yang kalian pikirkan saat kalian mendengar nama “Nathan dari Super Junior”?

Baik? Salah.

Sopan? Salah.

Manis? Salah.

Tertindas? Memang. Tapi tidak lagi.

Bersuara merdu? Benar.

Lemah? Jangan bercanda.

Kalian ingat saat aku pingsan di MuBank? Maksudku, berpura-pura pingsan? Aku tidak pingsan karena aku tidak selemah dan sebodoh mereka. Aku tahu aku bakal mati jika aku berdiet air terus menerus, jadi aku makan, tetapi mereka tidak karena mereka bodoh. Aku diam-diam menyembunyikan makanan di kolong tempat tidurku dan memakannya saat dini hari dan larut malam. Sayangnya otak mereka semua tidak secerdas aku jadi mereka kelaparan.

Kenapa aku pura-pura pingsan? Itu hanya untuk meraih simpati dan agar leader kami tercinta Dennis Hyung mendapat siksaan dari Sajangnim. Melihatnya tersiksa sungguh memuaskanku. Hal itu sepadan dengan semua sikapnya yang sok mengatur-ngatur aku. Terkadang dia memang baik, dan kuakui dia memang mampu mengayomi kami, tapi aku tak suka dia karena seharusnya aku yang jadi leader.

Aku kurang apa? Suaraku sejuta kali lebih bagus dari Dennis, tarianku juga bagus, dan jangan pernah bilang bahwa kekuranganku di postur. Percayalah bahwa aku sudah seratus kali lebih kurus dan tampan. Apakah hanya masalah umur? Ckckck. Konyol.

Okay, dia bisa menjadi leader. Tapi jangan harap dia bisa bernafas dengan leluasa. Aku akan membuatnya terus menderita oleh siksaan Sajangnim. Dulu aku hampir sukses menjalankan rencana besarku, yaitu membuatnya berperan sebagai panda konyol tukang kentut pada film pertama kami yang berjudul “Attack on the Pin-Up Boys”. Tetapi ternyata Dennis kecelakaan pada tanggal 19 April 2007 dan dia harus dirawat di rumah sakit sampai 30 April 2007. Otomatis rencanaku gagal. Dennis batal bermain di film itu dan SIALNYA aku yang harus menggantikannya berperan sebagai panda tolol itu. Ini seperti senjata makan tuan.

(bulatan merah kecil: aku sebagai wakil ketua osis, bulatan merah besar: aku sebagai panda tolol)

(http://en.wikipedia.org/wiki/Leeteuk#Biography) (http://en.wikipedia.org/wiki/Attack_on_the_Pin-Up_Boys#Cast_and_characters)

Rencana itu memang tidak begitu matang, aku melewatkan beberapa hal penting karena keinginanku terlalu menggebu-gebu. Kecelakaan itu. Seharusnya tidak ada Dennis di mobil itu. Seharusnya hanya ada Marcus, Mathew, dan Spencer.

Marcus adalah sasaran utamaku saat itu. Karena aku begitu muak mendengar orang-orang membanggakan suaranya. Dulu, saat Marcus belum menjadi anggota Super Junior akulah yang mereka banggakan. Akulah lead vocal di Super Junior. AKU. Jadi, aku berfikir akan lebih baik jika Marcus tak ada lagi. Bukan hanya di Super Junior, tetapi di dunia ini; sehingga aku kembali menjadi satu-satunya yang bersuara indah di Super Junior. Jerome? Haha. Dia bukan tandinganku.

Aku tidak mengharapkan Mathew dan Spencer mati. Cukup Marcus. Tetapi jika mereka berdua secara tidak sengaja ikut menjadi korban, anggap saja itu bonus untukku.

Akan kujelaskan kronologis kecelakaan itu yang sebenarnya. Ini adalah jadwal kami untuk hari Kamis, 19 April 2007:

06:20: Photoshoot at Studio A at Shinsa, Kangnam

07:40: MBC Studio to film “Sunday Sunday Night” at Yeouido

08:40: SBS Studio to film “Real Situations Saturday” at Ill-San

10:30: Ae-Kyung Department Store fan sign meeting at Soo-Won

11:50: Festival at Soo-Won University

13:00: Photoshoot at Studio A at Shinsa, Kangnam

14:00: KBS Studio to film “Show Music Bank” at Yeouido

16:00: LG Department Store fan sign meeting at Buchun

18:00: Showcase at Coex Mall at Samsung, Kangnam

22:00: Yoo Sung Night club performance at Dae Jun

01:00: KBS radio show

03:00: Music Video filming at Bulam Shan (shooting dibatalkan)

05:00: Return Home (http://popseoul.com/2007/04/19/what-caused-sujus-car-accident/)

Sengaja aku pilih hari itu untuk rencanaku melenyapkan Marcus. Di hari itu jadwal kami benar-benar padat. Saking padatnya, kami tidak makan secara teratur dan kami kurang tidur. Tidak hanya kami yang mengalaminya, para kru dan supir kami juga sangat kelelahan di hari itu karena dua hari sebelumnya jadwal kami cukup padat.

Seperti biasa kami dibagi dalam dua mobil, ditambah satu mobil untuk para kru. Pada malam harinya, setelah Yoo Sung Night Club di Dae Jun, sebagian dari kami – Spencer, Marcus, Dennis, dan Mathew – menghadiri acara KBS Radio Show dan sebagian lagi pulang ke dorm. Dan saat itulah aku mulai menjalankan rencanaku.

Sebelum mereka berangkat, ku otak-atik sedikit mobil yang akan mengantarkan mereka ke KBS Radio Show. Kubuat persis seperti saat Casey Hyung kecelakaan. Tidak banyak yang kulakukan kok. Hanya memotong sedikit kabel. Tetapi, aku yakin kabel yang kupotong itu akan mengantarkan Marcus ke ajalnya. Setidaknya itulah rencanaku.

Semuanya sempurna sampai saat mereka naik ke mobil. Tak ada seorang pun yang mencurigai aku. Aku sangat aman. Tetapi tanpa kuduga, ada tambahan kru yang ikut ke KBS, jadi mobil yang ditumpangi Dennis penuh sehingga Dennis harus mengungsi ke mobil Marcus. Ini diluar rencanaku. Aku tidak mau Dennis terluka. Bukan karena aku baik padanya, tetapi karena ia harus menjadi panda bodoh di film itu. HARUS.

Saat mereka pergi ke KBS, ternyata mobil itu baik-baik saja. Tetapi, sebaliknya saat mereka pulang dari KBS menuju dorm.

Voila! Kecelakaan itu akhirnya terjadi tepat saat aku membaringkan tubuhku di kasur. Ponselku berdering dan salah seorang kru meneleponku.

“Nathan-ah! Mobil Marcus, Mathew, Spencer, dan Dennis kecelakaan!” katanya dengan panik. Aku tersenyum.

“Jinjja?” tanyaku. Aku membuat suaraku terdengar kaget.

“Ya! Cepat beritahu yang lain!”

“Arasseoyo, hyung!”

Saat aku keluar dari kamarku, member Super Junior yang lain sudah panik dan bercucuran air mata. Suasananya begitu kacau. Teriakan-teriakan parau dan isak tangis menggema di dorm kami. Ponsel dan telepon tak henti-hentinya berdering. Namun tak ada yang memperdulikannya. Semua orang pandangannya kosong; seperti tak percaya bahwa ini semua terjadi.

Aku membalikan badanku; menggosok-gosok mataku agar terlihat merah dan mengeluarkan air mata. Saatnya beraksi.

“HYUUUUNG!!” teriakku sambil menangis. Aku memeluk Vincent Hyung yang sudah terisak-isak sambil sesekali berbisik: “Andwae…. Hyung… Marcus… Andwae” dengan lemah.

Dari balik pundak Vincent Hyung, aku melihat Casey bolak-balik dengan cemas. Dan tiba-tiba ia berteriak keras sambil menonjok dinding sampai tangannya memar. Joshua menenangkannya. Casey memberontak dan dengan segera ia mengambil jaketnya dan hendak pergi.

“Jangan pergi dulu, hyung! Tunggu sampai keadaannya stabil,” kata Joshua.

“Aku tak kuat menunggu lagi. Aku pernah mengalaminya. Kau ingat?” Dan Casey pun berlalu sambil membantingkan pintu. Joshua dan Jordan pergi menyusulnya.

Tak lama kemudian, manager hyung menyuruh kami yang di dorm – Aku, Vincent Hyung, Aiden, Jerome, dan Andrew – untuk segera ke rumah sakit. Begitulah kejadiannya. Berita kecelakaan itu langsung disiarkan di berbagai stasiun tv.



Saat di rumah sakit, aku sudah berharap bahwa aku akan melihat mayat Marcus yang terbujur kaku. Aku sangat bersemangat sampai kadang-kadang aku tak kuat menahan senyumku. Tetapi aku harus tetap berakting. Aku menunduk, menggosok-gosok mataku lagi saat mataku sudah berhenti mengeluarkan air mata. Sebelumnya aku sempat menuliskan surat untuk korban-korbanku agar aku terlihat tidak bersalah dan masih peduli.





Saat tiba di UGD untuk memberikan surat itu, aku kembali kecewa. TERNYATA MARCUS SELAMAT! SIAL! Teriakku dalam hati. Tak ada korban jiwa di kecelakaan itu. Aku kini benar-benar menangis. Meratapi rencanaku yang gagal.

“Marcus koma. Paru-parunya robek, dia mengalami pneumothorax karena patahan tulang rusuknya menusuk dan merobek paru-parunya,” dokter itu menghela napas dan melanjutkan ucapannya, “Kemungkinan selamat hanya 20%. Kami bisa saja mengoperasinya, tetapi ia takkan bisa menyanyi lagi,” kata seorang dokter. Aku membelalakan mataku sama seperti Vincent Hyung di sebelahku. Vincent Hyung membelalakan matanya karena sedih dan kaget, tetapi aku melakukannya karena cukup senang.

Sudah cukuplah Marcus kehilangan suara emasnya. Itu sudah lebih dari cukup. Aku tersenyum sinis.

05 Juli 2007. Marcus dinyatakan sembuh. Kami mengadakan pesta kecil-kecilan di dorm.

“Marcus, aku senang kau sembuh dan kembali,” kataku dengan senyuman palsu.

“Terima kasih, hyung! Aku juga senang bisa pulang dan kembali bernyanyi lagi bersama hyung,” katanya dengan suara lemah.

“Mworago?” kataku heran.

“Iya,” kata Aiden dengan wajah sumringah. “Marcus bisa kembali bernyanyi November nanti. Senangnya!”

“MWO?” tanyaku lagi. Kini aku meninggikan nada bicaraku.

“Ini semua berkat dorongan dari hyung-hyung semua. Dan dokter yang telah menyelamatkan aku dan suaraku. Memang dokter rumah sakit itu mengatakan bahwa suaraku akan menghilang, tetapi ada seorang dokter baik hati yang membantuku dengan mengoperasi tanpa membuatku kehilangan suara.” Kata Marcus sambil melirik Andrew. Ada yang aneh, pikirku.

Andrew tertawa dan berkata, “saking senangnya kau terus bernyanyi di rumah sakit. Dan kini suaramu semakin bagus, Marcus! Nathan, kau jarang ke rumah sakit sih, jadi kau tak tahu kalau Marcus bisa bernyanyi lagi.”

“Oh begitu,” kataku sambil berpikir keras apa yang sebenarnya terjadi di rumah sakit. Aku tak dapat membendung emosiku lagi. “Aku mau ke kamar dulu. Ada hal yang perlu kukerjakan.”

Aku mengerjap dan kembali dari lamunanku. Aku mencibir saat mataku – yang secara tidak sengaja – melihat ke arah foto Super Junior yang terpajang di dinding.

Aku sedang memandangi wajahku sendiri dan ketika aku melihat ke arah kiri, tepat disebelahku, Casey. Dan seketika aku teringat sesuatu.

Kalian masih ingat kecelakaan Casey pada tanggal 10 Agustus 2006? Ya. Itu juga ulahku.

Casey sebenarnya penari handal. Sangat handal. Tariannya jauh lebih bagus dari Spencer. Selain itu wajahnya juga tampan. Dia disukai semua orang karena selera humornya yang sangat bagus. Semua orang kecuali aku. Maka dari itu aku membencinya. Jadi, aku merangkai sebuah plot kecelakaan untuknya. Bukan untuk merenggut nyawanya, hanya membuat kakinya cedera sehingga dia tidak dapat menari sebagus dan selincah dulu. Oh ya, dan juga wajah tampannya. Kuharap wajahnya hancur, sehingga aku dapat menyingkirkan salah satu saingan beratku.

Begini peristiwanya. Kamis, 10 Agustus 2006. Hari itu bertepatan dengan hari meninggalnya ayah Aiden. Casey pergi ke Mokpo dengan mobil pribadinya. Aku sudah menyangka Casey akan membawa mobilnya karena setelah ke pemakaman ayah Aiden, ia akan menghadiri beberapa acara pribadinya. Jadi, ini adalah kesempatan emasku.

Saat di pemakaman, aku memang sengaja berpura-pura tak enak badan dan aku meminta izin untuk beristirahat. Saat itulah aku mengambil kunci mobil Casey di tasnya dan menyelinap ke tempat parkir. Dengan wajah tenang, aku masuk ke mobilnya dan mulai memotong-motong kabel. Dua potong sudah cukup. Hanya butuh beberapa menit untuk menyelesaikannya. Tak ada sedikit pun perasaan tegang. Aku benar-benar tenang.

Beberapa jam kemudian, acara pemakaman pun selesai. Casey pamit duluan dan segera ke mobilnya karena dia harus cepat-cepat pergi ke Seoul. Kecelakaan pun terjadi dan rencanaku berhasil. Diberitakan bahwa ada kesalahan pada kabel remnya pada saat ia melewati jalanan sempit. Kakinya patah di lima tempat, termasuk tulang paha, lutut, pergelangan kaki, dan dia dioperasi selama kurang lebih enam jam. Ia juga mengalami luka lainnya; lidahnya robek dan harus dijahit. (http://en.wikipedia.org/wiki/Kim_Heechul#Car_Accident)

Rencanaku benar-benar sempurna. Kini Casey diberi porsi sedikit dalam menari. Tetapi sayang, wajahnya baik-baik saja, tak ada luka di wajahnya. Tak apalah, yang penting sekarang dia hanya mendapatkan porsi sedikit. Porsi tariannya dikurangi, begitu pula porsi menyanyinya – karena memang suaranya tidak begitu bagus. Sekarang ia bukan lagi saingan beratku.

______________________

Ngomong-ngomong soal pemakaman ayah Aiden, aku jadi teringat rencana brilian-ku yang lain.

Jangan kalian pikir aku yang membunuh ayahnya. Aku tak sekejam itu kok. Pada awalnya aku memang berencana untuk melakukannya.

Rencana ini terlintas dipikiranku saat aku mengetahui bahwa Aiden dulu sempat sakit parah. Dulu, saat kami belum debut. Plus, saat aku mengetahui bahwa ada konspirasi antara Sajangnim dan ayah Aiden.

Asal kalian tahu, Aiden sebenarnya tidak berbakat. Suaranya biasa, wajahnya tak tampan, dan tariannya pun tak istimewa, ditambah bonus: dia penyakitan. Lihat saja video audisinya:

Saat itu Aiden mengidap suatu penyakit parah yang aku sendiri tak tahu apa itu. Hanya yang pasti saat itu Aiden sempat divonis tidak akan berumur panjang. Lihat mukanya yang tirus, pucat, dan badannya yang kurus.



Akan kuceritakan bagaimana konspirasi antara Sajangnim dan ayah Aiden.

Aku sedang berjalan-jalan di gedung SME untuk berlatih. Tanpa sengaja, aku mendengar Sajangnim sedang berbicara di telepon dengan seseorang. Ketika Sajangnim menyebutkan nama “Aiden”, aku langsung diam dan mendengarkan. Sajangnim menelepon dengan menggunakan loudspeaker karena ia sedang bekerja.

“Mohon maaf, tetapi aku tak bisa merekrutnya. Dia sama sekali tidak berbakat,” kata Sajangnim sambil terus menulis.

“Tolonglah. Menjadi seorang penyanyi adalah cita-cita anakku,” kata seorang Ajussi di telepon.

“Suruh dia berlatih dulu, lalu setelah 1-2 tahun, kembalilah dan ikuti lagi audisi kami.”

“Aku tidak yakin anakku bisa bertahan 1-2 tahun lagi,” kata Ajussi itu dengan lirih. “Asalkan ia sudah meraih mimpinya, kalau ia meninggal pun ia akan bahagia.”

“Dia sakit?” Tanya Sajangnim tanpa sedikitpun ekspresi di wajahnya.

“Ya,” Ajussi itu kemudian menangis tersedu-sedu dan menjelaskan penyakit anaknya.

“Ya sudah. Jangan menangis. Aku akan berikan kesempatan padanya,” kata Sajangnim sambil menutup telepon.

Akhirnya Aiden pun masuk Super Junior. Kukira, Aiden akan meninggal dengan cepat, oleh sebab itu aku tak menganggapnya sebagai sainganku. Ternyata, dia sembuh. Penyakitnya benar-benar menghilang dan tariannya pun malah semakin bagus. Begitu pula dengan suaranya. Sekarang Aiden menjadi dance machine di Super Junior.

Seharusnya dia tak berhak masuk SME! Seharusnya dia terbaring lemah saja sampai botak di rumah sakit! Seharusnya dia tak boleh mendapat pujian! Seharusnya tak ada seorang pun yang menyukainya! Seharusnya begitu. Masa bakat emasku disamakan dengan bakat murahan miliknya! Lagipula dia masuk SME hanya karena belas kasihan Sajangnim.

Maka dari itu, aku berpikir, kalau Aiden tidak mati, maka orang terdekatnyalah yang harus mati agar dia tidak punya semangat hidup lagi dan siapa tahu dia bunuh diri karena stress. Lalu kuputuskan aku akan membunuh ayahnya saja – ditambah aku benci ayahnya karena dia sudah main kotor dengan menghalalkan segala cara agar anaknya yang penyakitan itu menjadi penyanyi.

Sebelum aku menjalankan rencanaku untuk membunuhnya, ayahnya sudah keburu mati duluan. Bukan hanya anaknya, ternyata ayahnya pun penyakitan. Baguslah, jadi aku tak usah cape-cape mengotori tanganku untuk membunuh si tua bangka itu.

Memang beberapa minggu setelah ayahnya meninggal, Aiden murung. Dia sedih karena telah kehilangan ayahnya ditambah Casey kecelakaan. Kemampuan dance-nya sempat menurun. Makan tidak semangat, jarang tidur, dan kondisi tubuhnya jadi rentan terhadap penyakit. Aku tinggal menunggu hari untuk melihatnya bunuh diri.

Hari ke-1, hari ke-2, hari ke-3, ternyata Aiden tidak bunuh diri juga. Ia malah semakin tabah dan mulai menerima kenyataan. Tariannya kembali bersinar dan aku meredup. Lagi-lagi aku gagal untuk menjadi yang paling bersinar di Super Junior. Untuk kesejuta kalinya aku berteriak “SIAAAAAAL!” dalam hatiku.

Aku sempat berbicara tentang dance machine ‘kan? Dance machine adalah sebutan untuk member-member yang mempunyai kemampuan menari yang bagus. Di Super Junior, dance machine kami yaitu Spencer, Mathew, Vincent Hyung, dan Aiden. Jika Casey tak mengalami kecelakaan yang kuperbuat saat itu, dia pasti juga masuk ke kelompok dance machine. Harusnya aku juga masuk ke kelompok itu, karena tarianku memang bagus. Agar aku dapat masuk, maka aku harus menyingkirkan saingan-sainganku. Dan saingan terberatku adalah Spencer, si Monyet itu!

Tenang, tenang! Kali ini aku tidak merencanakan kecelakaan lagi untuk menyingkirkannya, akan terlihat mencurigakan jika aku terus menerus menggunakan motif itu. Jadi, kuputuskan untuk mempermalukannya saja di depan umum. Salah satunya adalah dengan membuatnya sering terjatuh saat menari.


Sengaja aku mengotak-atik sepatunya sehingga pada saat dia menari, sepatu terasa licin dan membuatnya terpeleset. Sebelum tampil, biasanya coordi-noona menyemprotkan hairspray dulu pada sol sepatu kami agar tidak licin. Aku menukar hairspray asli dengan hairspray palsu yang berisi minyak tepat saat coordi noona akan menyemprotkannya pada sol sepatu Spencer. Kulakukan hal itu di beberapa penampilan, dan setiap kali Spencer jatuh, aku rasanya ingin tertawa terbahak-bahak.

Sayangnya fans-fans kami malah menganggap hal itu “cute”. Jadi sampai sekarang, Spencer masih menjadi lead dancer kami. Dan aku belum juga bisa masuk ke dalam kelompok dance machine. Haruskah aku bilang sial lagi?

Selain Spencer, Mathew juga pandai menari. Tetapi bukan karena itu aku membencinya. Dulu, saat kami masih trainee, Mathew tidak sebengkak ini. Badannya bagus; memang besar, tetapi proporsional. Wajahnya juga tampan.

Waktu itu aku tidak terlalu membencinya karena memang dia menyenangkan. Aku selalu dibuat tertawa olehnya. Tetapi pada suatu saat, dia bercanda diluar kendali. Sangat keterlaluan. Saat member-member Super Junior dan DBSK berkumpul, dia secara diam-diam mengambil dompetku dan lagi-lagi foto terkutuk itu keluar dari sarangnya.

“LIHAT!” serunya tiba-tiba sambil menahan tawa. “Nathan ternyata dulunya gumpalan lemak!” dan seketika tubuhku membatu. Mathew memperlihatkan foto-foto masa kecilku pada semua orang di ruangan itu.

“OOOOH! Jelek sekali!” kata salah seorang anggota DBSK. “Nathan-ah, saudara-mu babi ya?”

Dan tawa pun menggelegar. Air mata sudah mengumpul di pelupuk mataku dan sepertinya mau tumpah. Aku paling tidak tahan jika sudah dihina soal fisik, karena itu mengingatkanku pada masa laluku yang kelam.

Foto itu lalu diedarkan secara bergilir dari orang ke orang dan setiap mereka melihatnya, wajah mereka seketika memerah seakan mau meledak. Memang bukan wajahnya yang meledak, tapi tawa mereka yang meledak. Aku sungguh malu dan tak bisa berbuat apa-apa.

Setelah Jerome puas menertawakan fotoku, ia lalu menyerahkannya pada Vincent Hyung yang duduk di sebelahnya. Vincent Hyung hanya memandanginya tanpa tawa sedikit pun. Lalu ia menghela napas.

“Nathan-ah, ini simpan baik-baik. Jangan sampai dibuat bahan lelucon lagi karena ini sama sekali tidak lucu,” katanya sambil menyerahkan foto-foto itu ke tanganku.

“Yaaaaah! Vincent-ah! Aku belum lihat! Itu pasti sangat DAEBAK!” sahut Casey sambil berusaha merebut foto itu.

“Dwaesseo, hyung. Dwaesseo,” kata Vincent Hyung sedikit membentak.

“Aish! Kau sok baik sekali!” seru Casey sambil mencibir.

Aku sangat berterima kasih pada Vincent Hyung karena ia telah membelaku dan menyelamatkan harga diriku. Karena itu aku sangat menghormatinya dan sama sekali tak membencinya. Hanya dialah satu-satunya orang di Super Junior yang kuanggap teman, bahkan seperti kakak kandungku. Sebaliknya, aku sangat dendam pada MATHEW! Karena ulahnya, sekarang semua orang tahu bahwa aku pernah gendut. Panggilan “babi” pun jadi sering aku terima.

Hey, Mathew! Lihat, sekarang siapa yang jadi babi?

Mathew sebenarnya tidak begitu saja menjadi gendut. Tentu saja aku yang membuatnya begitu. Sedikit bubuk curcuma ditambah obat penyubur serta penambah nafsu makan yang kutambahkan pada kimchinya setiap hari mampu membuatnya menjelma menjadi babi dalam waktu singkat. Dia sungguh jelek sekarang. Tidak ada lagi dada bidang dan perut rata yang dulu dia banggakan, yang ada hanya gumpalan lemak di mana-mana.

Sekarang dia yang mereka panggil si gendut. Sajangnim tetap merekrutnya karena menurutnya dia cukup menjual dengan tubuh gempal seperti itu. Tak apalah, aku yakin tak ada seorang pun yang menyukainya.

Saat kami debut, ternyata banyak juga yang menyukainya karena dia lucu dan menggemaskan. Lagipula, Mathew tak begitu mempedulikan tubuhnya yang gendut. Tentu saja itu membuat rencanaku lagi-lagi GAGAL TOTAL. Ya sudahlah, yang penting dendamku sudah terbalaskan; yaitu membuatnya menggembung sama seperti tubuhku dulu yang dia jadikan bahan lelucon.

Daritadi aku terus bercerita tentang orang-orang yang kubenci, tapi sesungguhnya, orang yang paling kubenci adalah Andrew Choi. Ada beberapa alasan mengapa aku membencinya. Satu, dia bisa dikatakan manusia sempurna. Kaya, tampan, dan berbakat. Dua, Sajangnim sangat menganak-emaskannya. Tiga, dia masuk SME tanpa audisi. Empat, ternyata dia ikut andil dalam penyembuhan Marcus pasca kecelakaan. Lima, aku tak sanggup menyainginya.

Kalian pasti penasaran kan bagaimana Andrew ikut andil dalam penyembuhan Marcus? Ternyata dokter yang telah menyelamatkan nyawa dan suara Marcus adalah kenalan dari ayahnya Andrew. Jika saja waktu itu Andrew tidak sok pahlawan, maka pasti si Marcus tidak dapat menyanyi lagi sekarang atau mungkin sudah mati. SIAL!

Fakta tersebut baru aku ketahui setelah aku menonton Strong Heart. Di sana Marcus bercerita mengenai peristiwa itu.

Kesabaranku sudah habis saat aku menontonnya. Tetapi, meskipun aku berusaha keras untuk menjahilinya, rencanaku selalu gagal. Sajangnim terus memantaunya setiap waktu sehingga aku tak bisa leluasa untuk melaksanakan rencanaku. Selain itu, Andrew tidak tinggal bersama kami di dorm. Ia tinggal di rumah keluarganya.

Si Manusia Sempurna, Andrew Choi! Sebentar lagi aku akan membalasmu. Tunggu dan lihatlah.

Mungkin kalian berfikir lebih baik aku solo karir saja, tetapi percayalah, yang aku inginkan adalah tetap di Super Junior. Menjadi member yang paling bersinar di Super Junior adalah obsesi terbesarku. Akan kulakukan apa saja demi menjadi pusat perhatian fans-fans kami. ELF, neon naman barabwa!

Saat aku sedang merancang rencanaku untuk Andrew, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarku.

“Nathan-ah, saatnya latihan! Sudah dua jam kau berdiam diri di kamarmu. Kau sedang apa sih?” kata Dennis saat kupersilakan masuk.

“Ah, bukan apa-apa hyung. Arasseoyo, hyung! Ayo kita latihan! Hyung jalan duluan saja,” kataku dengan wajah riang gembira.

“Ah, bballi.. bballi!!” kata Dennis tak sabar lalu ia pergi.

Aku melihat Dennis menjauh, lalu menatap diriku sendiri di cermin. Aku tersenyum. Aku mendekatkan wajahku dan berkata, “saatnya berakting, Nathan.”

Created by: @_august88 and @RinaGiana

July 31st, 2010

read the previous story: Behind The Scene

21.7.10

Her Whisper Is The "LUCIFER"



SHINee finally comes back with a new concept and the album title is Lucifer. Futuristic concept with those glows and robotic dance moves. Kinda love it! Check out the MV first then i'll describe what i've seen in that glowing MV:


And here's the lyric sing along with 'em guys:

Sungeul gotdo chatji mothae naneun piharyeo go aesseobwado
Geobujocha hal su eobtneun nege gadhyeobeorin na
Sarangieotdamyeon jeongmal saranghaetdeon georamyeon naege ireojineun mala
Her whisper is the LUCIFER

*Nareul mukkgo gadundamyeon sarangdo mukkin chae miraedo mukkin chae keojil su eobtneunde
Ja yurobge biweo nuh go barabwa ojik neoman chaeulge neoman gadeuk chaeulge

Geobu hal su eobtneun neoeui maryeokeun LUCIFER
Geobu hal su eobtneun neoeui mabeobeun LUCIFER
Dagaseomyeon neoneun machi cheonsa gadeun eotgullo nareul saneun iyura malhago, malhago

Neoreul cheoeum bwasseul Ddae ssalbeun sungan meomchweobaryeotji
Nuga machi nae simjangeul Ggwan jwin chae nohji anhneun geotcheoreom ajikkkajitdo
Neoneun geureohke nae mameul da, da, da, da, da, da gajyeonoh go
Niga eobseumyeon nae mami da tabeorige mandeunda

*Repeat
Loverhollic, Robotronic, Loverhollic, Robotronic.

Neowa gati nanun sarangyaegideul narang gateun goseul baraboneun neo
Uri deo isangeun hwanbyeokhaejil su eobtdago neukkyeosseul ddae
Naman chyeodabwa neoneun da, da, da, da, da, da nareul wonhae
Naman barabwa modeun ge, ge, ge, ge, ge, ge niga jungsim

Eonjeboteonga jogeumssik jalmotdoen geot gata isanghan neo
Nal aldeon saramdeul modu hana dul ssik gyeoteul ddeona nan gajin ge neobbonigo

*Repeat

Machi yuri seonge gadhyeobeorin bbi e roman doen geot gata
Jeoldae manjok eobtneun neoreul wihae chumeul choneun na
Hweonhi deulyeodabogo noireul manjyeo babo doen geot gata
Nan jeomjeon nege kkeulryeoganeun geotman gateunde
Loverhollic, Robotronic, Loverhollic, Robotronic

Niga miun geon anya silhdan geotdo anya danji geureon nunbichi budamil bbun
Eodi anga ireohke nan neoman barabogo gidaryeon watjanha

(Rap) Neoeui nunbichi nal sarojabda nali jinalsurok nalkaroweojyeotda
Neoeui jibchake jichyeotda manhi be eotda mame piga nanda
Na sseureojil Jjeum doimyeon dagawaseo cheonsagati "saranghae"ran mal
Nu ga jinjja neoyeotneunji aldagado haetgallige mandeunda

*repeat

Machi yuri seonge gadhyeobeorin bbi e roman doen geot gata
Nareul naebdweo jayuroweo jil ddae neoreul jinjja saranghal su itgo
Hweonhi deulyeodabogo noireul manjyeo babo doen geot gata
Nareul naebdweo jilrigedo a=malgo neoreul jinjja barabol su itge

Nareul mukkgo gadundamyeon sarangdo mukkin chae mirae do mukkin chae keojil su eobtneunde
Loverhollic, Robotronic, Loverhollic, Robotronic
Geobuhal su eobtneun neoeui maryeokeun LUCIFER

-----------------------------------------------------------

Onew's hair is..um..not really my style if you know what i'm talking. I call it "The Dead Center" but when Onew started to move his dead center hair into a better position, well, he looks so nice. I like his eyes. Very sharp. whooooo.


Their outfit is total futuristic. I don't really like it when those futuristic outfit to be worn by boys. It'll make them look so...yeah...tight. But hey ho hey ho, who's that??? Is that Jonghyun? Jjong? His outfit is WOW!!!!! I like it so FUCKING much! Especially from the back. Jonghyun shows so much skin in that outfit. (don't judge me wrong. I'm not a pervert)


And you know you can't doubt Jonghyun's strong and high noted voice. Sounds so powerful and clear. You know the best part of Lucifer lyric is this part: Her whisper is the lucifer. idk why i like that so much. And thank God it's Jonghyun who sings it.

Minho is not as bad as i thought before. He looks so nice and manly with his new hair. Short and a bit military style. It matches his image well. And with that hairstyle, his face looks so small. Good for him. (i never say his face looks big. NO!)

Key? I don't know what i have to say about him. =________=" i know that hairstyle is worst. And that kind of hairstyle has been worn by another singers like GD and Sungmin. err, new extreme hairstyle please. Where is Key's image??? Where?? I miss his old hair. i can't imagine he acts fool with his new hairstyle. it'll look soooooo weird. Back to the basic please, Key!

And.... WELCOME GORGEOUS TAEMINNIE!!!!! He has transformed into a gorgeous and beautiful and cute Taemin with his long hair!!! whooo!!! XDDDD I'm sure he'll make those innocent boys fall for him. Believe me, he's a girl. He supposed to be born as girl. Take a look at this:
nonono! Boys, he's a boy! Open up your eyes!!!

About the dance moves, robotic moves and lil bit of shake. Whoa, like it! No boyband can defeat SHINee's light and full of steps movement. Flashy, flashy! And yesssss! I really rrreeeaaalllyyyy love the end of the dance step. That Lucifer move. Such a simple move but it creates such a big impact (what am i talking about?! duh!)

THIS IS THE REAL COMEBACK! NO GIRLS! YEAH!
After i watched a whole about SHINee's Luficer, i'm so excited with Big Bang's comeback this upcoming August. YEAH! I'm very sure that Big Bang will definitely BANGs 'em again. hahahaha. HAHAHAHA!